Amuba Pemakan Otak yang Menewaskan Warga AS Hidup di Mata Air Panas, Indonesia Waspada?
Sumber: canva.com

Health / 3 August 2023

Kalangan Sendiri

Amuba Pemakan Otak yang Menewaskan Warga AS Hidup di Mata Air Panas, Indonesia Waspada?

Claudia Jessica Official Writer
1480

Beberapa waktu belakangan ini, Amerika Serikat (AS) menerima banyak laporan tentang amuba pemakan otak. Yang terbaru, seorang penduduk di Georgia meninggal karena terinfeksi amuba jenis Naegleria fowleri atau yang biasa disebut dengan amuba pemakan otak.

Meski kasus ini belum pernah ditemukan di Indonesia, kita tetap perlu mewaspadai hal satu ini karena organisme satu ini dapat menyebabkan kematian.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan bahwa sekitar tiga orang di AS terinfeksi amuba ini setiap tahun dengan dampak yang sering kali berakibat fatal.

Amuba jenis Naegleria fowleri masuk ke tubuh manusia melalui hidung dan berjalan ke otak.

 

BACA JUGA: 10 Orang Tewas Akibat Amuba Pemakan Otak

 

Infeksi amoeba pemakan otak termasuk salah satu jenis infeksi yang sangat jarang terjadi. Sejak tahun 1962, hanya ada 157 kasus infeksi Naegleria fowleri yang tercatat di Amerika Serikat.

Namun, dalam beberapa waktu terakhir, angka kasus infeksi amoeba pemakan otak mulai meningkat. Penyebabnya diduga adalah pemanasan suhu yang terjadi akhir-akhir ini.

Naegleria fowleri berkembang dengan baik di lingkungan seperti tanah, danau air tawar, sungai, kolam, dan mata air panas. Amuba ini biasanya tidak ditemukan di air asin, air minum, atau kolam renang yang dijaga dengan baik.

Infeksi otak yang disebabkan oleh Naegleria fowleri dikenal sebagai meningoencephalitis amoeba primer.

Infeksi Naegleria fowleri dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala parah, mual, muntah, dan demam. Jika kondisinya parah, gejalanya dapat berkembang menjadi leher kaku, kejang, koma, dan akhirnya menyebabkan kematian.

 

BACA JUGA: Langsung Mandi Setelah Olahraga Berbahaya?

 

Biasanya, gejala mulai muncul sekitar lima hari setelah terinfeksi. Namun, gejala juga bisa muncul kapan saja, mulai dari hari pertama hingga hari ke-12 setelah infeksi. Gejala ini bisa berkembang dengan cepat dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan kematian dalam waktu lima hari.

Melansir laman halodoc, sampai saat ini, masih belum ditemukan pengobatan yang efektif untuk mengobati sakit akibat amuba. Namun, ada beberapa kombinasi obat tertentu yang mungkin efektif untuk mengatasi penyakit ini karena pernah digunakan untuk mengobati pasien yang selamat dari Naegleria fowleri.

Sumber : detik.com
Halaman :
1

Ikuti Kami